Menganalisis Unsur-Unsur Intrinsik
dan Ekstrinsik Novel Indonesia / Terjemahan
Kandungan
unsur-unsur yang dimilikinya sama saja, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Adapun unsur intrinsik novel meliputi alur (plot), tema, penokohan, sudut
pandang (point of view), latar (setting), amanat.Sementara itu, unsur
ektrinsiknya meliputi aspek kepengarangan dan kondisi sosial budaya yang
melatarbelakang penciptaan novel itu.
1.Unsur-Unsur Intrinsik Novel
berikut ini penjelasan mengenai unsur-unsur intirnsik novel.
A. Alur (Plot)
Inti sari alur ada pada konflik cerita. Akan tetapi, suatu konflik dalam novel tak bisa dipaparkan begitu saja; jadi harus ada dasarnya. Oleh karena itu, alur terdiri atas: :pengenalan,timbulnya konflik,konflik memuncak,klimaks,dan pemecahan masalah.
B.Tema
Tema adalah inti atau ide pokok sebuah cerita.Tema merupakan pangkal tolak pengarang dalam menyampaikan cerita. Tema suatu novel menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, dan sebagainya.
C.Penokohan
Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menyebutkan secara langsung.Penjelasan karakter tokoh dapat pula melalui gambaran fisik dan perilakunya, lingkungan kehidupannya, cara bicaranya, jalan pikirannya, ataupun melalui penggambaran oleh tokoh lain.
D.Sudut Pandang (Point of View)
Posisi pengarang dalam menyampaikan cerita ada beberapa macam :
1) Narator Serba tahu
Dalam posisi ini,narator bertinda. Ia tahu segalanya. Ia dapat menciptakan segala hal yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para tokohnya, bahkan dapat pula berbicara langsung dengan pembacanya.
2)Narator objektif
Dalam teknik ini, pengarang tak memberi komentar apa pun. Pembaca hanya disuguhi "hasil pandangan mata".Pengarangnya menceritakan apa yang terjadi seperti penonton melihat pementasan drama.
3)Narator aktif
Narator juga aktor yang terlibat dalam cerita. Kadang-kadang fungsinya sebagai tokoh sentral. Cara ini tampak dalam penggunaan kata ganti orang pertama (aku, kami).
4)Narator sebagai peninjau
Dalam teknik ini, pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita. Seluruh kejadian cerita kiat ikuti bersama tokoh ini. Tokoh ini bisa bercerita tentang pendapatnya atau perasaannya sendiri. Sementara itu, terhadap tokoh-tokoh lain, ia hanya bisa memberitahukan kita semua apa yang dia lihat saja.
1.Unsur-Unsur Intrinsik Novel
berikut ini penjelasan mengenai unsur-unsur intirnsik novel.
A. Alur (Plot)
Inti sari alur ada pada konflik cerita. Akan tetapi, suatu konflik dalam novel tak bisa dipaparkan begitu saja; jadi harus ada dasarnya. Oleh karena itu, alur terdiri atas: :pengenalan,timbulnya konflik,konflik memuncak,klimaks,dan pemecahan masalah.
B.Tema
Tema adalah inti atau ide pokok sebuah cerita.Tema merupakan pangkal tolak pengarang dalam menyampaikan cerita. Tema suatu novel menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, dan sebagainya.
C.Penokohan
Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menyebutkan secara langsung.Penjelasan karakter tokoh dapat pula melalui gambaran fisik dan perilakunya, lingkungan kehidupannya, cara bicaranya, jalan pikirannya, ataupun melalui penggambaran oleh tokoh lain.
D.Sudut Pandang (Point of View)
Posisi pengarang dalam menyampaikan cerita ada beberapa macam :
1) Narator Serba tahu
Dalam posisi ini,narator bertinda. Ia tahu segalanya. Ia dapat menciptakan segala hal yang diinginkannya. Pengarang dapat mengomentari kelakuan para tokohnya, bahkan dapat pula berbicara langsung dengan pembacanya.
2)Narator objektif
Dalam teknik ini, pengarang tak memberi komentar apa pun. Pembaca hanya disuguhi "hasil pandangan mata".Pengarangnya menceritakan apa yang terjadi seperti penonton melihat pementasan drama.
3)Narator aktif
Narator juga aktor yang terlibat dalam cerita. Kadang-kadang fungsinya sebagai tokoh sentral. Cara ini tampak dalam penggunaan kata ganti orang pertama (aku, kami).
4)Narator sebagai peninjau
Dalam teknik ini, pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita. Seluruh kejadian cerita kiat ikuti bersama tokoh ini. Tokoh ini bisa bercerita tentang pendapatnya atau perasaannya sendiri. Sementara itu, terhadap tokoh-tokoh lain, ia hanya bisa memberitahukan kita semua apa yang dia lihat saja.
E.
Latar
Dalam novel ataupun bentuk prosa lainnya, kadang-kadang juga tidak disebutkan secara jelas latar perbuatan tokoh itu. Misalnya, di tepi hutan, di sebuah desa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja.
F. Amanat
Tidak jauh berbeda dengan bentuk cerita lainnya, amanat dalam novel akan disimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi cerita.
2. Unsur-Unsur Ekstrinsik
Unsur- unsur ektrinsik adalah unsur luar yang berpengaruh terhadap isi novel itu. Termasuk ke dalam unsur luar itu adalah latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, dan tempat atau lokasi novel itu dikarang.
a.Latar belakang
latar belakang pengarang menyangkut asal daerah atau suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, dan ideologi pengarang.
b.Kondisi Sosial budaya
Kondisi sosial budaya, misalnya novel yang dibuat pada zaman kolonial akan berbeda dengan novel pada zaman kemerdekaan, atau pada masa reformasi.
c.Tempat atau kondisi alam
Tempat atau kondisi alam, mislanya novel yang dikarang oleh orang yang hidup di daerah pertanian, sedikit banyak akan berbeda dengan novel yang dikarang oleh orang yang terbiasa hidup di daerah gurun.Untuk mengetahui wujud unsur-unsur ektrinsik itu, tentu kita harus mengetahui biografi pengarangnya beserta tahun penerbitnya.
Dalam novel ataupun bentuk prosa lainnya, kadang-kadang juga tidak disebutkan secara jelas latar perbuatan tokoh itu. Misalnya, di tepi hutan, di sebuah desa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja.
F. Amanat
Tidak jauh berbeda dengan bentuk cerita lainnya, amanat dalam novel akan disimpan rapi dan disembunyikan pengarangnya dalam keseluruhan isi cerita.
2. Unsur-Unsur Ekstrinsik
Unsur- unsur ektrinsik adalah unsur luar yang berpengaruh terhadap isi novel itu. Termasuk ke dalam unsur luar itu adalah latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, dan tempat atau lokasi novel itu dikarang.
a.Latar belakang
latar belakang pengarang menyangkut asal daerah atau suku bangsa, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, dan ideologi pengarang.
b.Kondisi Sosial budaya
Kondisi sosial budaya, misalnya novel yang dibuat pada zaman kolonial akan berbeda dengan novel pada zaman kemerdekaan, atau pada masa reformasi.
c.Tempat atau kondisi alam
Tempat atau kondisi alam, mislanya novel yang dikarang oleh orang yang hidup di daerah pertanian, sedikit banyak akan berbeda dengan novel yang dikarang oleh orang yang terbiasa hidup di daerah gurun.Untuk mengetahui wujud unsur-unsur ektrinsik itu, tentu kita harus mengetahui biografi pengarangnya beserta tahun penerbitnya.
MAKALAH
KAREKTERISTIK MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA
PADA
BUKU STRATEGI PENGAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Makalah ini disusun memenuhi
tugas mata kuliah Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Pengampu:Drs.H.Yakup
Nasucha,M.Hum.
Disusun Oleh :
Fredy Dwi Kurniawan
A 310 100 074
4B
PENDIDIKAN
BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar